Senin, 19 Agustus 2013
Hei sobat blogger, udah setahun rasanya engga ngeblog, berhubung saya punya hobi baru Hiking jadi agak kurang greget kalo petualangan saya bersama kakak perempuan dan teman saya ke gunung merapi tidak di report-kan hehe..
Sekilas Tentang Gunung Merapi
Merapi (ketinggian puncak 2.968 mdpl, per 2006) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena
aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina
khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron dan edeweis jawa. Agak ke bawah terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika.
Lereng Merapi, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua kultivar salak unggul nasional, yaitu salak 'Pondoh' dan 'Nglumut'.
Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer. karena gunung
ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling
umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Sèlo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima jam hingga ke puncak.
Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7
jam hingga ke puncak (jalur ini telah putus sejak erupsi 2010 lalu, salah satu WNA Rusia nekat mendaki via jalur ini dan pada akhirnya dia hilang selama 4hari). Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi
barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Petualangan pun di Mulai
oke, sebenarnya kita bertiga ini cuma modal nekat dari kampung halaman saya di Janti, Klaten ke Merapi via jalur SELO, Boyolali. dan belum pernah ada satupun dari kita pengalaman kesana. Berhubung libur lebaran mau abis sayang sekali kalo dilewatkan, ya toh?
Awalnya kita berempat Transport kesana pakai mobil teman, tetapi teman kita yg punya mobil ini tiba2 ada tugas dadakan hingga pada akhirnya kita pakai jurus terakhir: "Naked Traveler" dengan persiapan seadanya hehe.. perjalanan dimulai dari terminal Boyolali jam 16.00 ke Selo. Ternyata Angkot ke Selo sudah habis (lebih efek karena masih suasana lebaran sih, makanya sepi) , walhasil kita jalan kaki sekitar 1,5 KM ke Gerbang masuk Cepogo (Sambil Berharap ada tumpangan), nunggu cukup lama di gerbang Masuk Cipogo dan ga ada mobil yang mau berhenti, kita nekat jalan kaki ke Selo aja Sambil bawa Tas Carrier saya 80L itu (jarak Cipogo ke Selo Sekitar 20km). setelah jalan kaki sekitar 2Km sambil di iringi Musik TheRed Jump Suit Apparatus, ternyata ada mobil Carry yang berbaik hati memberikan tumpangan ke kita sampai pasar Cipogo, seorang keluarga penjual sayur yang habis silaturahim lebaran entah dari mana (air mata bahigia kita bertiga pun menetes.... lebaiiii).
Maghrib menyelimuti pasar Cipogo, kita beli logistik pendakian di Ind*maret dan shalat di Pasar Cipogo. Awalnya kita disuruh keluarga tsb untuk ngojek ke selo dari pasar cipogo, tapi ternyta karena kami kelamaan di pasar cipogo, Ojek-ojek itu pun telah pergi meninggalkan kita, ini berarti kita harus jalan kaki dari Pasar Cipogo ke Selo yang berjarak 10Km tsb. Okeh gak masalah..
Belum sampai 1km kita jalan, kita disapa sekumpulan orang di toko bensin yang ternyata mantan petugas konservasi alam merapi (jaketnya eiger storm cuy, ngeriii) . Kita diperingatkan bahwa jika jalan kaki sampai Basecamp Selo butuh waktu sekitar 7-8 jam (nanjak) , itu artinya pukul 02.00 kita baru tiba. dengan itikad baik, mereka menawarkan untuk untuk memberhentikan mobil pengangkut Sayur (Brodol, istilah yg dipakai warga setempat) yg mengeluarkan muatan dari Pasar Cipogo. sekitar setengah jam menunggu sambil ngobrol2 hangat dengan petugas konservasi yg berbagi pengalaman beliau (sayang saya blm sempet nanya nama beliau) kami pun dapat tumpangan. Lets Go ke basecamp.. dan beberapa saat kemudian tebak apa yang terjadi? Mobil brodol yang kami tumpangi ternyata tujuanya ke Malang, supir itu cuma taunya kita ke merapi tapi tidak tahu jalan masuknya ke basecamp lewat mana, walhasil kita jauh melewati Selo dan bodohnya kita gak sadar dari tadi bukanya makin nanjak malah makin turun (Mungkin efek dinginya dan kebanyakn ngobrol). kita turun disuatu tempat yang kata warga sekitar butuh jarak sekitar 8 Km sampai Basecamp Selo (Nangis daraah....). Akhirnya kita pasrah dan berharap ada mobil Brodol lagi yang lewat.
Wusssss.. tiba2 ada mobil brodol lewat Selo tanpa permisi didepan kami. Stopp.. kita naik ditemani oleh sepasang kakek-nenek dan cucunya yang masih kecil yang juga ikut numpang, sampai di Pertigaan masuk basecamp Selo (dekat Galaxy mart) jam 20.30 WIB kita diturunin. sambil berbasa-basi kita mengucapkan terima kasih karena telah diantarkan gratis sampai tujuan. sang supir pun menimpali terimakasih kita dengan ucapan: "Mbahmu mu terima kasih, bayaaaaarrr.. kencing aja bayar" (haha.. tapi boong, ternyata itu bukan mobil brodol tapi mobil brodol yg nyambi ngangkut penumpang malam, kami pun harus membayar 10rb/orang).
Perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki dari pertigaan galaxy mart sekitar 1km sampai bascamp, registrasi Rp. 5000, lalu mendirikan tenda di NEW SELO untuk beristirahat. berhubung masih suasana lebaran kita cuma nemu 3 pendaki yang habis hiking dari Gunung Merbabu.
Jam 01.30 Wib kita terbangun oleh suara truk yang mengangkut para Bule dari Singapura, Filipina dan British sepertinya. Yap, kita manfaatkan momen ini utk sekalian mendaki bersama mereka.
Pendakian dimulai
Trek gunung merapi dari New Selo ke Shelter butuh waktu sekitar 1,5 Jam dan merupakan tanah kering, mulai dari shelter Sampai Watu Gajah ini trek mulai berbatu, untuk itu disarankan memaki sepatu jangan memakai sendal gunung. Rencana awal mau lihat Sunrise di Pasar Bubrah, ternyata gak cukup waktunya karena baru setengah perjalanan ke puncak. Akhirnya kita shalat subuh di dataran kecil sambil menunggu sunrise 🌅 yang masih malu-malu menampakan dirinya.
Gambar 1. Sunrise di Gunung merapi, tampak terlihat puncak gunung Lawu dari kejauhan |
Gambar 2. Sunrise di merapi |
Gambar 3. Sunrise di Merapi, tampak Gunung Sumbing dan Sindoro dari kejauhan |
Gambar 4. Sunrise di merapi, Tampak gunung terdekat dari merapi, gunung merbabu |
|
|
ok,
setelah cukup puas menikmati keindahan siluet jingga sunrise merapi yang membuat mata
tak bisa berkedip, kita pun melanjutkan target kita untuk sampai ke
pasar bubrah, butuh waktu sekitar 1,5 jam sampai Pasar bubrah dengan trek yang mulai menanjak daripada trek sebelumnya. Pasar bubrah mulai kelihatan ditandai dengan trek yang mulai mendatar dan puncak merapi yang terlihat jelas. sampai pasar bubrah kita disambut oleh tugu mengenang 2 pelajar SMA yang tewas di daerah ini.
Gambar 7. Tugu, 2 siswa sebuah SMA Tewas di tempat ini. |
Gambar 9. Trek menuju puncak garuda. |
Gambar 10. Trek menuju puncak garuda. |
|
Sampai puncak sekitar jam 09.00WIB, Panas matahari terasa mulai menyengat. Angin kencang menerbangkan pasir sehingga membuat mulut dan mata kami dimandikan oleh pasir memaksa kami tidak bertahan lama didaerah sempit yang hanya bisa ditempati sekitar 10 orang ini. agenda selanjutnya mulai turun dan berkemas untuk segera pulang.
|
|
Gambar 13. Tak lupa, narsis dulu, hehe. |
Perjalanan Pendakian - Turun menghabiskan waktu 13Jam. Sampai basecamp kami tobat menjadi naked traveler karena angkutan yang katanya masih ada sampai jam 16.00, ternyata setelah 1 jam menunggu dari 14.30-15.30 tak ada yang lewat satu pun. Akhirnya kami naik ojek sampai boyolali dengan tarif 25ribu dan langsung reservasi Taksi untuk mengantarkan sampai klaten karena tentu angkutan umum telah habis
"Bagaimana, indah bukan merapi? anda tertarik untuk menaikinya?"
"Maka Nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan?" (Q.S Ar-Rahman)